You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Tukamasea
Desa Tukamasea

Kec. Bantimurung, Kab. Maros, Provinsi Sulawesi Selatan

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA TUKAMASEA

Sejarah Desa Tukamasea

Administrator 03 Februari 2023 Dibaca 163 Kali

Tukamasea (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨈᨘᨀᨆᨔᨙᨕ, transliterasi: Tukamaséa) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Tukamasea berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swadaya. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Desa ini adalah pertanian. Kini sebagian wilayah di desa ini telah dikuasai salah satu perusahaan semen yang terbesar di Indonesia yaitu PT Semen Bosowa Maros.

Pada zaman dahulu desa tukamasea termasuk wilayah kekuasaan kerajaan Bone Petta Cella adalah tokoh penting dari kerajaan Bone dalam pemberian nama tukamasea, beliau sangat dikenal oleh warga Maros (Marusu) terutama warga Tukamasea, keterkenalan itu tidak hanya berdasar atas kesaktiannya tapi beliau juga dikenal sebagai sosok yang memiliki sikap yang ramah dan tegas beliau pernah menguasai desa Tukamasea (belum menjadi desa ketika itu) selama bertahun-tahun. Selama beliau menguasai wilayah Tukamasea orang belanda tidak pernah berani masuk ke Tukamasea untuk mengganggu dan mengusik ketenangan warga.

Menurut cerita beberapa tokoh masyarakat desa Tukamasea. Penamaan Tukamasea berawal dari kunjungan Petta Cella ke kampung pajjaiang dekat pannampu di sana terdapat satu gunung gundul gundul disebut bulu’ kamase yaitu gunung yang tidak ditumbuhi pepohonan dan tidak hidup satupun binatang di sana ketika Petta Cella melihat gunung itu, beliau memiliki firasat bahwa kelak gunung itu akan ditumbuhi pepohonan dan akan hidup banyak binatang di sana beliau selanjutnya menyampaikan kepada warga yang hadir dalam kunjungan itu bahwa jika bulu’ kamase itu sudah ditumbuhi pohon dan ditempati binatang maka daerah ini sudah tidak akan di kuasai oleh orang luar dan beliau berpesan agar kelak nama kamase-to-kamase

Kamase sendiri berasal dari bahasa bugis yang berarti kasih, yaitu daerah yang dikasihi oleh sang pencipta, manusia-manusia yang masih hidup di dalamnya dikasihi oleh tuhan yang maha esa karena keuletannya bekerja keras untuk merubah kondisi kehidupannya yang sangat sederhana dan serba kekurangan maka mulailah dikenal nama To-Kamase (orang yang dikasihi sang pencipta) untuk wilayah distrik Bantimurung sebelah utara yang berada tepat sebelah barat dari Leang Purbakala sampai perbatasan distrik Bontoa. Nama itu semakin popular sehingga pada saat Abdul Rahim Dg. Sitakka ditunjuk menjadi koordinator pertama di wilayah ini nama To-Kamase sudah melekat koordinator ini sama fungsinya sebagai kepala desa untuk daerah Tukamase sebagai pembantu pemerintahan untuk distrik Bantimurung.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image